Kamis, 10 Januari 2019

TUGAS MANAJEMEN KANTOR


Pengaruh Standar Sarana dan Prasarana Toilet Terhadap Kinerja Karyawan
The Effect of Toilet Facilities and Infrastructure Standards for Employee Performance

Oleh : Fadhlih Zharfan
175211036
Program Studi D3-Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung


ABSTRAK

Toilet adalah salah satu sarana yang diperlukan di dalam suatu bangunan. Penggunaan toilet sangat intens sehingga diperlukan jumlah yang sesuai dengan keadaan toilet yang baik. Sarana toilet yang baik akan mencerminkan bahwa suatu perusahaan/kantor memiliki pelayanan yang prima dengan pegawai yang profesional dan disiplin. Toilet yang sesuai dengan standar akan menciptakan lingkungan kantor yang sehat. Kesesuaian keadaan toilet akan menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi para pegawai sehingga akan meningkatkan produktivitas dan pelayanan.
Keadaan toilet yang baik disebabkan oleh para petugas kebersihan yang profesional dan prima dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan toilet.  Selain itu didukung dengan para pengguna yang disiplin dalam pemakaian fasilitas toilet.
Namun, dalam kenyataannya banyak kantor dengan kondisi yang tidak sesuai standar. Bahkan terkesan acuh dalam menanggapi hal tersebut. “Toilet” mungkin terdengar hal yang kecil namun dapat dapat berpengaruh besar terhadap kehidupan pegawai dan kantor.
Kata kunci : Toilet, Sarana, Nyaman, Standar

ABSTRACT

A toilet is one of the facilities needed in a building. The use of toilets is so intense so the toilets must be in the good condition and have to be calculated between quantity of the toilets and employees. A good toilet facility wil reflect that a company/office has excellent service with professional and disciplined employees. Toilets that comply with standards will create a healthy office environment. Suitability of the toilet will create comfortable and safety condition for employees, so it will increase their productivity and services.
A good toilet situation is caused by cleaners who are professional and good for keeping it clean and comfortable. In addition, it is supported by disciplined users who use the toilet facilities.
However, in reality many offices is not up to standard. Even seems like they don’t care about that. “Toilet” maybe sounds simple but it can give big impact for employees and offices life.
Keyword: Toilet, Facilities, Comfortable, Standard





PENDAHULUAN
            Kantor merupakan suatu kata yang berasal dari Bahasa Belanda yaitu “kantoor”. Menurut JC Denyer(1973) kantor merupakan setiap tempat yang biasanya pekerjaan kantor dilaksanakan, dengan apapun nama yang diberikan kepada tempat tersebut. Setiap kantor dalam melakukan aktivitasnya adalah untuk mencari informasi maupun keuntungan yang dimana memiliki tujuan utama yaitu untuk memberikan informasi atau keterangan bagi yang membutuhkan. Di dalam pekerjaan kantor ada banyak hal yang dikerjakan dimulai dari menerima informasi, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi, sampai menyalurkan informasi tersebut.
            Dalam menunjang pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan oleh pegawai kantor diperlukan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana akan membanu para pekerja dalam menjalankan pekerjaan kantor. Sehebat apapun karyawan tetapi tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang baik, sulit akan untuk mencapai tujuan kantor.
            Setiap kantor sesuai dengan fungsi dan klasifikasi bangunan gedungnya harus menyediakan kelengkapan sarana dan prasarana dengan pemanfaatan Gedung kantor untuk memberikan kemudahan bagi pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung dalam menjalankan aktivitasnya. Salah satu contoh penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana adalah adanya sarana penunjang seperti toilet.
            Toilet merupakan suatu ruangan dimana seseorang yang akan melakukan buang air, membasuh muka atau tangan, atau bercermin. Toilet merupakan salah satu ruangan (kamar kecil) yang wajib ada disetiap kantor karena fungsinya yang sangat penting bagi para pekerja/pegawai/karyawan dan pengunjung kantor mengingat manusia yang memiliki siklus ekskresi (proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya bagi makhluk hidup) yang terus berjalan selama hidupnya.
            Toilet yang disediakan/berada dalam kantor harus dalam keadaan yang memenuhi persyaratan dan standar sehingga pengguna dapat merasa aman dan nyaman. Kantor pada dasarnya harus memerhatikan keamanan dan kenyamanan toilet yang disediakan untuk para pegawai maupun pengunjung kantor. Sehingga dapat mewujudkan produktivitas pekerja dan kepuasan bagi para pengunjung. Pada kenyataannya banyak kantor melalaikan ke-ergonomisan toilet.
            Banyak kantor yang memiliki toilet yang dalam keadaan kotor, tidak tertata dengan baik, jumlah toilet yang tidak sesuai, bau, dan kondisi air yang tidak baik. Ada pepatah yang mengatakan “jika Anda ingin melihat kebersihan suatu tempat, maka lihatlah  toilet dan kamar mandinya”. Banyak pengunjung kantor yang dapat melihat kebersihan kantor maupun karyawan dilihat dari keadaan kamar mandinya. Kamar mandi pula lah yang akan menjadi sumber penyakit bagi karyawan maupun pengunjung.
            Sebab itulah penulis membuat jurnal dengan latar belakang toilet, karena hal tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan kantor.

METODE
Metode penelitian dalam pembuatan jurnal ini adalah metode studi lapangan, yang dimana penulis terjun langsung untuk melakukan penelitian, survey, uji kelayakan, dan wawancara. Selain melakukan penelitian langsung ditambah dengan studi pustaka yaitu membaca dan mengutip materi buku maupun jurnal untuk menguatkan hasil penelitian.


LITERATUR
Toilet merupakan salah satu sarana dan prasarana kantor sehingga diperlukan terlebih dahulu pengetahuan dari sarana dan prasarana itu sendiri.
Sarana dan Prasarana
Menurut Harmon (2013) yang dimaksud dengan sarana merupakan semua yang berwujud fisik untuk menunjang seseorang dapat bekerja dengan harapan dapat mencapai tujuan dari kantor. Selain itu, pengertian lain dari sarana oleh Donni Juni Priansa (2013) merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan sebuah proses kegiatan kantor. Dapat dikatakan sarana adalah sesuatu yang berupa fisik dan bersifat penting sehingga dapat memudahkan dalam proses penyelesaian tugas dan pekerjaan kantor.
Sarana bisa dalam bentuk gedung, ruangan kantor, mesin-mesin kantor, peralatan dan perlengkapan, dan lain sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana menurut Harmon (2013) adalah semua yang tidak berwujud fisik melainkan non fisik yang berfungsi sebagai pedoman, standar atau tolok ukur bagi para pegawai/pekerja dalam bekerja di suatu kantor. Prasarana dapat berbentuk Standard Operating Procedures (SOP), peraturan, Manual Book,dan lain sebagainya. Prasarana kantor ini bagi orang-orang yang bekerja akan dijadikan sebagai petunjuk agar dapat bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sarana dan prasarana dengan staff kantor tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena saling berhubungan.




Prasarana

Sarana

Pegawai
 






Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa setiap elemen saling keterkaitan, pegawai akan membuat suatu prasarana baik berbentuk SOP/Peraturan/Manual Book bagi pekerjaannya dan untuk memelihara sarana kantor bagi para pegawai itu sendiri. Apabila pegawai melaksanakan prasarana yang dibuat untuk menjaga suatu sarana dengan baik maka akan terciptanya ketertiban, kenyamanan, dan produktivitas untuk para pegawai. Bisa dikatakan dari pegawai, oleh pegawai, dan untuk pegawai.
Sarana dan prasarana yang harus diperhatikan di dalam kantor salah satunya adalah toilet dikarenakan manusia yang bekerja pada suatu kantor ataupun pengunjung/tamu yang datang tidak menutup kemungkinan akan menggunakan toilet bisa dibilang pasti menggunakan toilet. Toilet adalah kebutuhan penting yang harus dimiliki dimana pun manusia berada pasti akan disediakan toilet dimulai dari kantor, tempat ibadah, sekolah/lembaga pendidikan, pesawat terbang, mall, bahkan toilet portabel sering disediakan di tempat-tempat umum. Dari situ bisa kita simpulkan bahwa toilet berperan penting bagi kehidupan manusia.

TOILET
Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air besar dan kecil, tempat cuci tangan dan muka. Toilet pasti selalu disediakan ditempat mana pun. Oleh karena itu dalam suatu kantor diperlukan ruangan toilet untuk menunjang para karyawan dan tamu kantor atau pengunjung.
            Pada kenyataannya toilet yang berada beberapa kantor banyak yang tidak dipelihara dengan baik. Padahal dengan ketidak nyamanan dari sarana toilet akan mengganggu kinerja karyawan bahkan bisa menghambat kerja karyawan dan para tamu/pengunjung kantor.
Fungsi utama dari toilet itu sendiri adalah sebagai berikut:
1.      Sebagaiatempatasanitasiabuangaairbesaramaupunabuangaairakecil ;
2.      Sebagaiatempatacuciatanganaatau-punamuka ;
3.      Tempatauntukabercerminamaupunbersolek
4.      Tempatauntukamembersihkanadiri
Fungsi toilet itu sendiri sangatlah penting yang dimana apabila mengalami kendala akan menghambat produktivitas pekerjaan.
            Keadaan yang bisa dibilang sudah menjadi keadaan umum yang terlihat pada suatu kantor adalah sebagai berikut:
1.      Jumlah toilet yang tidak disesuaikan dengan jumlah karyawan ataupun jumlah lantai. Hal tersebut kadang dapat menyebabkan para karyawan harus mengantre apabila akan menggunakan toilet yang akhirnya akan menghabiskan waktu pekerjaan. Karyawan yang mengantre untuk menggunakan toilet akan meninggalkan pekerjaannya dan akan menghambat/menunda pekerjaan atau saat jam istirahat para karyawan akan menumpuk untuk mengantre menggunakan toilet.
2.      Tidak disediakan toilet bagi penyandang disabilitas, kantor yang tidak menyediakan toilet khusus penyandang disabilitas akan menyulitkan pegawai maupun tamu penyandang disabilitas.
3.      Toilet kadang mengalami krisis air, keadaan seperti itu sangat merugikan para pegawai/karyawan yang sedang bekerja. Mereka akan kesulitan untuk buang air sehingga mengakibatkan terganggunya konsentrasi ataupun pekerjaan mereka. Menahan buang air kecil maupun besar sangat mengganggu aktivitas seseorang dan pada akhirnya mereka tidak akan bekerja dengan baik. Bahkan menahan buang air akan menimbulkan penyakit-penyakit yang berbahaya. Dengan keadaan toilet yang tidak ada air akan menjadikan penilaian buruk bagi tamu atau pengunjung ke kantor tersebut.
4.      Keadaan yang paling umum terjadi di toilet-toilet kantor adalah KOTOR. Keadaan toilet yang kotor akan mengakibatkan ketidak nyamanan bagi para pegawai maupun tamu kantor. Toilet yang kotor akan mencerminkan keadaan kantor tersebut karena kebersihan seseorang ataup un suatu tempat dapat dilihat dari keadaan toiletnya. Apabila toilet dalam sebuah kantor dalam keadaan kotor berarti para pegawai yang bekerja pada kantor tersebut memiliki kebiasaan yang “jorok”.
5.      Ventilasi yang buruk, sehingga ruangan menjadi bau.
6.      Toilet kering yang “basah”. Di beberapa kantor toilet kering sering dijadikan pilihan karena dianggap lebih rapih dan bersih. Toilet kering tersebut adalah toilet yang menyediakan toilet duduk pada umunya atupun toilet jongkok yang dimana penggguna toilet tersebut hanya menggunakan tissue atau flush dan jet sprayer saja untuk menghindari lantai toilet menjadi basah. Meskipun OB yang memiliki tugas untuk memberisihkan toilet yang basah dalam waktu yang intens tapi banyak pengguna toilet yang masih menggunakan flush yang tidak rapi.
7.      Peralatan toilet yang tidak berfungsi dengan baik. Seperti kloset yang mempunyai lid yang ruksak, flusher tidak berfungsi, jet sprayer bocor, kloset tersumbat, hand dryer tidak berfungsi, pengunci pintu ruksak, air di urinal mengalir terus, lampu tidak berfungsi, dan tempat sabun mampet akan mengakibatkan ketidak- nyamanan pengguna dan akan menghasilkan citra buruk bagi suatu kantor oleh tamu/pengunjung.
8.      Perlengkapan toilet yang tidak tersedia. Tissue toilet yang habis akan membuat pengguna toilet tidak nyaman dan sabun yang tidak di refill sehingga dibiarkan kosong begitu saja.
9.      Keadaan toilet yang tidak nyaman seperti tidak ada gagang pintu/rusak, pafon lembab dan bocor, dan dudukan partisi di ruang kubikal tidak sempurna.
10.  Cleaning service yang kasar dan tidak peduli
11.  Praktik yang tidak aman dan tidak higienis
Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
·         Kurangnya perencanaan dalam perawatan sehingga reaki lebih rendah dibandingkan dengan pencegahannya.
·         Tidak adanya toilet attendance yang selalu stand by selama operasional toilet sehingga pengawasan terhadap keadaan toilet sangat kurang.
·         Petugas kebersihan kurang berpengalaman dan tidak melalui jenjang pelatihan atau training
·         Petugas kebersihan minim pengetahuan mengenai pengetahuan umum menangani toilet, kebersihan standar toilet, dan cara pemeliharaan toilet.
·         Frekuensi perawatan toilet yang kurang.
Keadaan tersebut harus menjadi perhatian khusus bagi kantor-kantor yang beroperasi. Karena keadaan yang tidak nyaman dan aman (tidak ergonomis) akan menghambat pekerjaan dan produktivitas para pegawai sehingga menghasilkan pelayanan yang tidak maksimal.
Keadaan seperti itu pula akan mengakibatkan citra yang buruk bagi suatu kantor karena para tamu/pengunjung beranggapan toilet adalah penilaian pentng untuk melihat keadaan kantor tersebut.
MEMINIMALISIR MASALAH YANG TIMBUL PADA TOILET

·         Mengikuti standar pembuatan toilet yang sudah ada.
·         Membuat jadwal perawatan, pengontrolan, dan perbaikan.
·         Membuat Standard Operating Procedures.
·         Pemberian pelatihan dan penyuluhan terhadap petugas kebersihan sehingga menciptakan petugas yang kompeten dan profesional.
·         Memonitor melalui inspection schedule.
STANDAR PEMBUATAN TOILET
Kantor-kantor banyak yang menggunakan standar toilet yang sudah ada dan yang sudah diketahui. Namun, banyak pula yang tidak memerhatikan standar tersebut yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan toilet. Kenyamanan dalam penggunaan toilet akan meningkatkan kualitas kerja pegawai dalam kantor tersebut.
Sebagai acuan dalam pembuatan toilet kantor yang sesuai dengan standar dapat dilihat pada Lampiran III,Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,Nomor 14/PRT/M/2017 mengenai Persyaratan Kemudahan Gedung, Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesbilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, serta Pedoman Gerakan Nasional Standarisasi Toilet Umum Indonesia adalah sebagai berikut:
1.      Tipe toilet dibagi menjadi :
a)     
Toilet dengan tipe “toilet standar” menggunakan jenis kloset jongkok ;


b)     
Toilet dengn tipe “toilet moderat” menggunakan dua jenis kloset yaitu kloset jongkok dan duduk dengan catatan jumlah kloset harus sebanding ;
c)      Toilet dengan tipe deluxe menggunakan jenis kloset duduk lebih banyak daripada kloset jongkok.
2.      Secara teknis diukur dari poros/as dinding, luas untuk posisi buang air menggunakan toilet duduk maupun jongkok adalah:
-          Memiliki lebar min. 0.8m
-          Memiliki panjang min. 1.5m
-          Memiliki ketinggian plafond min. 2.2m
-          Luas min. Dengan panjang x lebar x tinggi adalah 0.8m x 1.5m x 2.2m (disarankan 0.9m x 1.6m x 2.4m)
3.      Toilet untuk laki-laki dan perempuan dipisahkan aksesnya.
4.      Penempatan toilet lebih baik adalah satu kesatuan dengan ruang utamanya.
5.      Penggunaan penanda yang informatif di dalam toilet.
6.      Lantai dipilih dari material yang berstekstur dan tidak licin.
7.      Pintu dilengkapi dengan engsel yang dapat menutup sendiri.
8.      Toilet diberi sirkulasi udara yang memadai melalui jendela ataupun bovenlicht.
9.      Di dalam toilet harus memiliki cahaya yang memadai dengan standar iluminasi min.100 lux.
10.  Kelembaban udara dalam ruangan antara 40% sampai 50%.
11.  Lantai toilet memiliki kelandaian min. 1% dari panjang atau lebar lantai.
12.  Lantai toilet memiliki ketingian yang lebih rendah daripada lanta ruangan toilet yang memadai.
13.  Water closet ditempatkan pada kompartemen yang terpisah.
14.  Agar tidak licin, rapi, dan bersih lapisi lantai dan dinding toilet dengan lapisan kedap air (waterproofing).
15.  Toilet memiliki kelengkapan ruangan seperti:
i)       aaa Cermin
ii)     aaa Bak cuci tangan
iii)   aaa Sanitizer
iv)   aaa Sabun cair
v)      aaa Pengering tangan
vi)   aaa Tisu
vii) aaa Tempat sampah
viii)           Penggantung pakaian
ix)   aaa Kloset
x)      aaa Jetshower
xi)   aaa Bidet
xii) aaa Pengharum ruangan
xiii)           Exhaust fan
xiv)           Keran air
xv)  aaa Urinal
Setelah melihat kondisi toilet yang berada di beberapa kantor masih banyak toilet yang belum sesuai dengan standar, meskipun beberapa kantor ada yang telah memenuhi standar tersebut. Selain menyediakan toilet pada umumnya, kantor sebaiknya menyediakan toilet bagi penyandang disabilitas meskipun mungkin para pegawai yang bekerja pada kantor tersebut tidak ada penyandang disabilitas tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa ada tamu kantor yang merupakan penyandang disabilitas.
Standar untuk pembuatan toilet penyandang disabilitas adalah sebagai berikut:
1.     
Setiap toilet baik laki-laki maupun perempuan harus disediakan paling sedikit 1 buah toilet untuk penyandang disabilitas.

2.      Luas dari ruang dalam toilet bagi penyandang disabilitas minimal berukuran 1.525mx2.275m dengan pertimbangan ruang gerak kursi roda.
3.      Lebar bersih pintu toilet minimal 0.7m dan untuk penyandang disabilitas 0.9m.
4.     
Arah daun pintu bagi penyandang disabilitas membuka keluar toilet dan memiliki ruang bebas minimal 1.525m antara pintu dan permukaan terluar kloset. Apabila membuka ke arah dalam, mala harus diberikan ruangbebas yang cukup untuk pengguna kursi roda melakukan manuver 180o dan membuka/menutup daun pintu.

5.      Pintu toilet dilengkapi dengan plat tendang dibagian bawah pintu untuk pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas netra pada toilet penyandang disabilitas.
6.     
Disediakan emergency sound button atau tuas khusus yang berada di dalam toilet penyandang disabilitas apabila terjadi keadaan darurat.
7.      Tuas toilet di toilet bagi penyandang disabilitas diletakkan ditempat yang terjangkau.
8.      Toilet bagi penyandang disabilitas dilengkapi dengan pegangan rambat untuk memberi kemudahan bagi pengguna kursi roda untuk berpindah dari kursi roda ke atas kloset atau sebaliknya.

            Adapula standar bagi pembuatan toilet untuk anak-anak adalah sebagai berikut:
1.      Luas dari ruang dalam toilet anak-anak minimal berukuran 0.75mx1m.
2.      Toilet untuk anak-anak atau toilet umum perlu dilengkapi dengan WC,Urinal, dan bak cuci tangan dengan ketinggian yang dapat dijangkau oleh anak-anak.
STANDAR BAK CUCI TANGAN
PersyaratanaTeknis :
1.      Dalam pemasangan bak cuci tangan harus diperhatikan agar dapat menghindari dari percikan air ke sekitar bak cuci tangan, lantai, dan pengguna.
2.      Ukuran bak cuci tangan yang dimiliki yaitu minimal 45cm x 60cm.
3.      Bak cuci tangan bagi orang dewasa disarankan memiliki ketinggian 85cm.
4.      Bak cuci tangan bagi pengguna kursi roda yaitu 75cm.

5.      Bak cuci tangan bagi anak-anak disarankan memiliki ketinggian 70cm.

6.      Penggunaan kran air dengan sistem sensor maupun manual dipertimbangkan untuk kenyamanan pengguna (disarankan untuk menggunakan sensor untuk menghindari sneezing effect).
7.     
Perhatikan untuk ruang bebas pengguna bak cuci tangan yang setidaknya memiliki jarak 60cm dari tepi bak cuci tangan dengan sirkulasi 60cm.
STANDAR URINAL
PersyaratanaTeknis:
1.      Ketinggian untuk pemasangan urinal orang dewasa yaitu 60cm dari lantai.
2.      Pemasangan urinal untuk anak-anak dapat menggunakan jenis floor standing atau dapat dibuat langsung diatas lantai. Ketinggian pemasangan urinal paling tinggi adalah 40cm dari lantai.
3.      Pemasangan urinal untuk penyandang diasbilitas perlu disediakan urinal (floow-standing urinal).
4.      Urinal yang hendak digunakan harus dilengkapi dengan tombol flush dan/atau peralatan pelengkap flush otomatis untuk menyiram urinal sebelum digunakan.
5.      Urinal disarankan menggunakan jenis tombol flush yaitu dual flush dengan penggunaan air minimum 3.4liter dan maksimal 6liter.
6.      Perlu diperhitungkan jarak antar urinal yaitu minimal 70cm dengan sekat pemisah (modesty board) ukuran min. 40cm x 80cm.
7.      Urinal yang baik dilengkapi dengan urine protector untuk menjaga badan/pakaian pengguna dari cipratan urin.
8.      Urinal dilengkapi spray yang diaktifasi dengan sistem ganda yaitu sensor dan manual agar pengguna dapat membersihkan setelah menggunakan urinal.
9.      Modesty Board dipasang secara menggantung dan tidak boleh menyentuh lantai untuk menjaga privasi pengguna dan kebersihan lantai dibawah urinal.
10. 
Perhatikan untuk ruang bebas pengguna urinal yang memiliki jarak 60cm dari teoi sekat pemisah dengan risrkulasi 60cm.
STANDAR JUMLAH TOILET
Jumlah toilet dalam suatu kantor perlu diperhitungkan sesuai dengan besar atau kecilnya suatu kantor tersebut, jumlah karyawan yang bekerja, dan jenis kelamin dari karyawan yang bekerja pada kantor tersebut.
Dipersyaratkan dalam unit pengolahan memiliki jumlah toilet sebagai berikut:
·         1 sampai dengan 9 orang adalah 1 unit toilet.
·         10 sampai dengan 24 orang adalah 2 unit toilet.
·         25 sampai dengan 49 orang adalah 3 unit toilet.
·         50 sampai dengan 100 orang adalah 5 unit toilet.
Dengan catatan setiap adanya penambahan 30 orang pekerja dari 100 orang pekerja harus ditambah 1 unit toilet.
Perbandingan yang ideal jumlah toilet perempuan adalah 1:25 dari jumlah pegawai perempuan sedangkan untuk pria adalaha1:40.
STANDAR MENGGUNAKAN KLOSET
            Penggunaan toilet yang baik dan benar akan memelihara umur kloset. Apabila pegawai kantor dapat menggunakan kloset dengan baik dan benar maka akan tercipta kenyamanan dan kebersihan bagi para pengguna.
Kloset Duduk
-          Membuka penutup kloset dengan baik. Apabila laki-laki hendak membuang air kecil, maka buka penutup kloset yang kedua untuk menghindari cipratan pada tempat duduk kloset.
-          Duduk dengan posisi yang nyaman dan dilarang untuk jongkok diatas toilet karena akan membahayan diri sendiri dan merusak kloset duduk karena beban yang diberikan kepada kloset akan lebih besar.

-          Untuk membasuh gunakan jet sprayer disamping kloset atau menggunakan pembersih otomatis yang berada disebelah kanan kloset (tergantung jenis kloset duduk yang tersedia) putar secara perlahan. Jangan memutar pembersih tersebut dalam posisi berdiri karena akan mengakibatkan pengguna tersiram air. Apabila pengguna menggunakan tissue untuk membersihkan maka gunakan tissue seperlunya saja.
-          Bilaslah kloset setelah digunakan, pada saat pembilasan disarankan untuk menutup kloset untuk menghindari sneezing effect.
-          Buanglah sampah/tissue pada tempat sampah yang disediakan.
-          Apabila untuk wanita yang hendak membuang pembalut, maka buanglah pada lady-bin yang tersedia di toilet tersebut.
Kloset Jongkok
-         
Jongkok dengan posisi yang benar.

-          Saat akan membersihkan, kebanyakan toilet yang menyediakan toilet jongkok tidak menyediakan tissue atau kertas toilet namun menyediakan jet sprayer atau wadah air.
-          Apabila yang disediakan wadah air, maka biasanya akan ada gayung kecil, tuangkan air dengan gayung, lalu bersihkan diri menggunakan tangan.
-          Apabila yang disediakan  jet sprayer maka bersihkan diri dengan menyemprotkan air lalu bersihkan diri dengan tangan.
-          Apabila tersedia kertas/tissue toilet, pengguna dapat menggunakannya dan membersihkan menggunakan kertas/tissue toilet tersebut.
-          Membuang sampah/tissue pada tempat sampah yang telah disediakan.
-          Siram kloset menggunakan tuas yang berada dibelakang kloset. Namun, kebanyakan toilet jongkok tidak menggunakan tuas sehingga pengguna harus menyiramnya menggunakan air di wadah air menggunakan gayung. Siramlah hingga bersih dengan perlahan agar menghindari percikan air akan menempel pada badan/pakaian pengguna.
-          Gunakan sikat yang tersedia untuk membersihkan jejak kaki ditempat tumpuan kaki toilet jongkok.
STANDAR MENGGUNAKAN URINAL
-          Pengguna menghadap ke arah urinal dengan posisi berdiri.
-          Jangan meninggalkan urinal sebelum membersihkan dengan flush yang tersedia.
STANDAR MENGGUNAKAN BAK CUCI TANGAN
-          Saat akan menggunakan nyalakan kran air sesuai dengan suhu yang diinginkan (apabila ada pengatur suhu).
-          Membuka kran sesuai dengan kebutuhan.
-          Apabila hendak mencuci tangan menggunakan sabun, maka tutup kran terlebih dahulu.
-          Setelah menggunakan, tutup kran air.
-          Mengelap/membersihkan kran air daerah yang basah selepas menggunakannya menggunakan towel atau tissue yang tersedia.  
KEBERSIHAN TOILET
Kebersihan di tempat kerja sangat penting bagi kesehatan para pekerja kantor dan pengunjung/ tamu kantor. Sayangnya, banyak pegawai kantor yang tidak sadar berapa mudahnya menyebarkan penyakit dari kuman dan bakteri berbahaya. Terutama penyebaran yang diakibatkan dari toilet ke seluruh bagian kantor.
Media penyebarannya sangatlah mudah yaitu dari gagang pintu, alat permukaan meja, peralatan kantor, dan media lainnya. Dalam waktu singkat, perpindahan virus dan bakteri dapat dengan mudah berpindah dari tempat satu ketempat lainnya dan dikontaminasi silang ke berbagai peralatan atau interaksi antar pekerja.
STANDAR MINIMAL KEBERSIHAN TOILET
            Standar kebersihan yang harus dimiliki oleh toilet menurut Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut:
·         Toilet bebas dari bakteri,virus, dan kuman penyakit dan kotoran.
·         Kloset bebas dari noda, bau tak sedap, tidak ada endapan, dan tidak tersumbat.
·         Urinal terbebas dari bau dan bebas dari noda.
·         Adanya air bersih untuk membilas dan tissue toilet untuk mengeringkan.
·         Toilet dilengkapi dengan tempat sampah tertutup.
·         Di dalam toilet tidak terdapat kerak air pada bagian bowl kloset/bak cuci tangan/cermin/keran air dan pertemuan antara dinding dan lantai.
·         Lantai toilet tidak licin.
·         Lantai di dalam toilet dijaga dalam keadaan kering dan bersih.
·         Bak cuci tangan terbebas dari sisa-sisa rambut yang berceceran dipermukaan ataupun pembuangan bak cuci tangan.
·         Pintu pada kompartrmen/partisi bebas dari debu,coetan, dan terpasang denganbaik.
PENGARUH TOILET TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR
      Dengan keadaan toilet yang memenuhi standar akan membuat pegawai kantor bekerja dengan maksimal dan tanpa hambatan. Toilet yang sesuai dengan standar bukan berarti hanya memenuhi kelengkapan fasilitas yang dimiliki tetapi harus memenuhi standar kesehatan dan kebersihan toilet pula.
      Peralatan dan perlengkapan toilet yang memadai akan menimbulkan kenyamanan pegawai yang akan menggunakannya. Tidak hanya untuk pegawai tetapi untuk para tamu juga akan merasakan kenyamanan dan memberi kesan yang positif bagi kantor tersebut.
      Kantor yang dalam keadaan tidak baik akan menimbulkan banyak permasalahan dan menghambat pekerjaan kantor. Misalkan dengan “mampet” nya saluran air maka para pegawai yang akan menggunakan toilet harus menahan untuk buang air sehingga pada saat bekerja pegawai tersebut tidak akan konsentrasi bahkan akan memberikan pelayanan yang buruk. Dari hal tersebut pula akan timbul masalah lainnya yaitu penyakit akibat buang air, dari situ sang pegawai tidak bisa menjalankan pekerjaannya di kantor dan menghambat alur pekerjaan kantor. Mungkin masalah toilet itu simpel tetapi dapat berpengaruh besar apabila tidak diperhatikan dengan baik.

      Belum lagi apabila dengan adanya sneezing effect atau “efek bersin yang dikeluarkan oleh kloset setelah proses penyiraman.
Sneezing effect merupakan efek yang ditimbulkan setelah pengguna kloset melakukan penyiraman, sehingga menumbulkan awan atau uap air yang mengandung mikroorganisme yang terdapat pada air seni atau kotoran. Saat proses inilah akan hadir penyebaran bakteri, virus, atau kuman ke udara atau melalui tangan yang menyentuh gagang pintu, keran, berjabat tangan, dan seterusnya sehingga penyebaran tersebut sangat cepat menginfeksi seluruh tempat dan orang di dalam kantor.
Kesimpulan         
       Dalam suatu kantor diperlukan perhatian khusus dalam pembuatan toilet. Toilet tersebut diharapkan dapat menunjang pegawai dan elemen dalam suatu kantor. Manusia yang hidup pada hakikatnya menjalankan metabolisme tubuh yang menghasilkan sisa-sisa metabolisme yang harus dibuang karena itu merupakan suatu zat yang sudah tidak digunakan oleh tubuh sehingga harus segera dibuang untuk menghindari penyakit yang bisa timbul akibat penumpukan hasil ekskresi tersebut. Maka dari itu manusia membutuhkan tempat pembuangan yang dinamakan toilet, mungkin terdengar sederhana tapi peran toilet tersebut sangat besar bagi manusia.
      Dengan keadaan toilet yang tidak nyaman akan memengaruhi kegiatan pegawai  yang dapat merugikan kantor. Oleh sebab itu, sebelum membuat toilet perlu diperhatikan standar yang dibutuhkan dan bagaimana cara untuk menjaga dan memeliharanya agar tetap nyaman dan bersih.
      Kegiatan untuk menjaga dan memelihara toilet bukan hanya tugas pegawai kebersihan tetapi kita semua para pengguna toilet yang harus disiplin dalam menggunakan toilet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar